Sifat Wahdaniyat (Esa/satu)


Sifat Wahdaniyat (Esa/satu) | Allah Maha Esa

وَقَائِمٌ غَنِي وَوَاحِدٌ وَحَيْ  # قَادِرْ مُرِيْدٌ عَالِمٌ بِكُلِّ شَيْ

Dan Allah SWT Adalah Dzat Yang berdiri sendiri, Tunggal, Hidup, Berkuasa, Berkehendak dan Mengetahui segala sesuatu”


Syarh / Penjelasan :

  1. Wahdaniyat (Esa/satu)

Sifat yang ke enam dari sifat dua puluh penjelasan Aqidah Awam adalah sifat Wahdaniyat (Esa / satu)

Menurut imam As- Sanusi, wahdâniyat itu adalah

الوحـدانـيـة أى لا ثانى له فى ذاته ولا فى صفاتـه ولا فى أفـعـالـه

Artinya adalah ; Wahdaniyat itu maksudanya tidak ada yang menduai Allah Ta’ala  pada zat, sifat dan fi’il-Nya. Maksudnya adalah , esa zat, sifat dan fi’il-Nya.

Allah SWT satu/esa, tidak ada tuhan selain Dia. Allah SWT Maha Esa dalam Dzat, Sifat dan Perbuatan-Nya. Firman Allah SWT:

قُلْ إِنَّمَا يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلهٌ وَاحِدٌ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.(الأنبياء، 108) القرآن

“Katakanlah: “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: “Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS. al-Anbiya’: 108).

Satu dalam Dzat Artinya, bahwa Dzat Allah SWT satu, tidak tersusun dari beberapa unsur atau anggota badan dan tidak ada satupun dzat yang menyamai Dzat Allah SWT.

Satu dalam sifat artinya bahwa sifat Allah SWT tidak terdiri dari dua sifat yang sama, dan tidak ada sesuatupun yang menyamai sifat Allah SWT.

Dan satu dalam perbuatan adalah bahwa hanya Allah SWT yang memiliki perbuatan. Dan tidak satupun yang dapat menyamai perbuatan Allah SWT.

Sifat yang mustahil bagi-Nya yaitu “ta’addud” (تعدد) berbilangan, bahwa mustahil Allah lebih dari satu.

Firman Allah SWT:

لَوْكَانَ فِيهِمَا ءَالِهَةٌ إِلاَّ اللهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ  (الأنبياء، 22) القرآن

“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu Telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.” (QS. al-Anbiya’: 22).

Penjelasan Lebih Lanjut Sifat Wahdaniyat

Dalam sifat Wahdaniyat mengesakan Zat, Sifat dan Af’al, maka wajib ternafi (ditiadakan) dari enam “kam” (berbilang), yaitu :

  1. Tidak ada kam muttasil pada zat. Maksudnya adalah, Zat Allah Ta’ala tidak terdiri dari beberapa elemen atau anasir. Dengan kata lain bahwa Zat Allah Ta’ala  tidak tersusun dari bagian-bagian atau juju’–juju’
  2. Tidak ada kam munfasil pada zat. Maksudnya adalah, tidak ada suatu zat apapun yang menyerupai Zat Allah Ta’ala kapan dan dimana saja. Artinya tidak ada bandingan dan persamaan bagiNya
  3. Tidak ada kam muttasil pada sifat. Maksudnya adalah, sifat–sifat Allah Ta’ala, tidak ada yang dua-dua atau lebih dari satu nama, tetapi sifat-sifat Allah Ta’ala itu hanya satu-satu. Misalnya Allah Ta’ala  tidak bersifat dengan dua qudrat atau lebih, karena akan menjadi tidak mutlak atau tidak umum kekuasaan-Nya, padahal Ia adalah, “ yang maha “
  4. Tidak ada kam munfasil pada sifat. Maksudnya adalah, tidak ada sifat dari selain Allah Ta’ala yang dapat menyerupai sifat-sifat-Nya.
  5. Tidak ada kam muttasil pada fi’il (perbuatan–Nya). Maksudnya adalah, tidak ada selain Allah Ta’ala , yang bersama-sama Allah Ta’ala dalam membuat sesuatu atau dalam menjadikan sesuatu, tidak ditolong atau dikawani. Dengan kata lain, tidak ada sekutu bagi Allah dalam berbuat dan tidak memakai pembantu atau penolong , dalam segala fi’il-Nya.
  6. Tidak ada kam munfasil pada fi’il (perbuatan-Nya). Maksudnya adalah; tidak ada perbuatan (kejadian),yang telah terjadi, yang sedang terjadi, yang akan terjadi yang dilakukan oleh fi’il selain fi’il Allah Ta’ala. Tegasnya, apapun yang terjadi di alam semesta ini, berasal dari tertib fi’il-Nya, tanpa ada campur tangan orang lain atau makhluk.

DOWNLOAD ⇒ PEMBAHASAN LANJUT SIFAT WAHDANIYAT